Edisi kali ini menampilkan tentang sambel tumpang.
Makanan yang satu ini juga sangat susah ditemui di Jakarta. Pernah dapat
sekali di daerah Bintaro, akan tetapi rasa bumbunya kurang jelas,
encer, dan yang menonjol hanya rasa asin saja.
sebelum lebih jauh membahas resep dan cara memasaknya, terlebih dahulu ingin bercerita tentang sambel tumpang.
Dibesarkan
di dua daerah yang berbeda membuat saya memiliki 2 versi sambel tumpang
yang berbeda. Masing-masing memiliki karakteristik rasa yang berbeda,
tapi sama-sama enaknya.
Pada
waktu kecil sampai dengan kelas 2 SD, diasuh oleh Budhe, yang saya
panggil ibu juga, di Karanganyar. Di daerah ini mempunyai kebiasaan
kalau pagi sarapan nasi tumpang, selain ada juga bubur tumpang, bubur
terik, atau sambel goreng krecek. Ciri khas sambel tumpang di
Karanganyar dan sekitarnya, kuah sambel tumpangnya tidak menggunakan
santan tetapi parutan kelapa muda yang ikut direbus didalamnya, sehingga
rasanya menjadi lebih gurih (mirip dengan sayur oblok-oblok, resep
masih ngantri ya!).
Pada saat kelas 3
SD sampai SMA, mulai tinggal dengan orang tua kandung yang sedang tugas
di Sragen. Di daerah ini ternyata variasi jajanan untuk sarapan makin
banyak, mulai dari jajan pasar, nasi tumpang, pecel, bubur beraneka
macam, soto, kare, dsb. Orang Sragen ternyata senang jajan.. :D
Nah,
kembali ke masalah sambel tumpang. Di Sragen, sarapan nasi tumpang tiap
pagi juga menjadi favorit. Akan tetapi di daerah ini, terdapat sambel
tumpang dnegan versi yang berbeda dengan di Karanganyar. Sambel tumpang
khas Sragen menggunakan santan untuk kuahnya, sementara isiannya
didominasi tempe yang dihaluskan.
Ada
penjual tumpang yang sangat terkenal di Sragen, namanya Mbok Jami, di
pasar bunder. Sekarang sepertinya diteruskan oleh anaknya. Sambel
tumpangnya sangat kental dan legit. Apalagi karena dibungkus dengan daun
jati membuat aroma sambel tumpangnya makin nikmat. Kesiangan sedikit,
dijamin bakal kehabisan. Dahulu paling suka makan nasi tumpang mbok
Jami, tapi paling sebal jika disuruh membeli, antrinya itu lho...!!
Saat
lepas SMA, keluarga pindah ke Solo. Disini kebiasaan jajan makin kacau.
Orang Solo sangat terkenal dengan kebiasaan jajannya. Pagi-siang-sore
mau cari apa saja ada. Akan tetapi menu jajan sarapan jadi berubah,
karena kalau di Solo tumpang tidak terlalu digemari sehingga kalau ingin
makan sambal tumpang paling pesan sepanci penuh sama ibu yang di
Karanganyar. Selepas ibu yang di Karanganyar sakit dan kemudian
meninggal, makin jarang kami makan sambel tumpang. Paling jika lebaran,
itupun minta rewangnya bulik untuk membuatnya. Makanya jika menu lebaran
orang lain adalah opor atau sambel goreng, di rumah kami meski menu itu
ada tetapi yang laku malah sambel tumpang yang versi kelapa muda parut,
hehehe..
Begitu sudah dewasa dan merantau, jika kangen sambel tumpang terpaksa membuat sendiri :'(
Nah
sekarang saatnya menampilkan resep dari sambel tumpang. Yang akan
ditampilkan kali ini adalah resep sambel tumpang versi parutan kelapa
muda.
- cabai merah keriting
cabe rawit merah
bawang merah
bawang putih
kencur *
sereh digeprek
ebi
lengkuas digeprek
daun jeruk
daun salam
gula jawa *
garam *
air
bahan isi:

- tempe, lebih baik yang sudah disimpan 1-2 hari diluar kulkas. potong besar-besar agar mudah disisihkan setelah direbus
- kelapa muda parut, cari yang masih lentur jika ditekan
- krecek
- petai
bahan tambahan:
- sayuran hijau yang direbus, bisa bayam, daun singkong, kenikir, daun pepaya, dsb. paling enak jika menggunakan kenikir karena aromanya yang wangi
- tauge yang direbus sebentar
- bawang merah goreng untuk taburan. aroma bawang goreng ini akan makin menambah gurihnya sambel tumpang

- rebus bumbu-bumbu bersama tempe diatas api sedang selama -/+ 15 menit. air jangan terlalu banyak, hanya sebatas permukaan bahan-bahan. jika kebanyakan akan membuat sambal terlalu encer. saat semua bahan tersebut direbus, aromanya harum sekali.. dijamin ingin segera menikmatinya!
- setelah direbus, ambil bahan-bahan tadi, airnya sisihkan untuk dipakai lagi.
- haluskan bumbu dan tempe yang sudah direbus tadi (minus daun salam, daun jeruk, lngkuas, dan sereh). Biar gampang menghaluskan, pisah tempe dengan bumbu dapur.
- kembalikan bahan-bahan yang sudah dihaluskan ke dalam air rebusan bumbu
- tambahkan parutan kelapa, krecek, petai, gula jawa, dan garam
- masak diatas api sedang, jangan lupa sering diaduk biar tidak gosong
- setelah rasa kelapa menjadi matang dan petai menjadi lunak, angkat, taburi bawang goreng
- sajikan bersama nasi dan sayuran
- cara penyajiannya adalah tuang sambel tumpang diatas permukaan nasi dan sayuran hijau. nikamti dengan karak atau tempe goreng tepung (sayangnya gak sempat masak lauknya, jadinya fotonya plain aja, hehehehe...)
Jika
ingin membuat sambel tumpang yang versi diberi kuah santan, bumbu dan
cara memasaknya sama saja, hanya pada bagian diberi parutan kelapa,
diganti dengan diberi santan kental. Cuma perlu diingat jika diberi
santan berarti air yang dipakai untuk merebus bahan harus dikurangi dan
jumlah tempe harus ditambah karena kalau tidak akan menjadi terlalu
encer.
Beda rasanya adalah jika yang versi parutan
kelapa lebih gurih dan ada renyahnya, tetapi jika yang disantan berasa
lebih kental dan legit.
Selain dengan nasi, bisa
juga dinikmati dengan bubur beras yang dimasak dengan santan, daun
salam, dan sedikit garam, bukan bubur yang dimasak dengan kaldu seperti
bubur ayam.
hmmm.. kalau sudah memasak sambel
tumpang, akan habis dalam sekejap. dan ada perasaaan puas jika melihat
keluarga makan sampai nambah-nambah. So, selamat praktek ya.. semoga
keluarga anda juga bisa menikmatinya seperti keluarga saya :D
0 komentar:
Posting Komentar